akhir agustus yang lalu saya melakukan perjalanan mudik dari jakarta ke madiun menggunakan kereta priority. bayangan pertama soal kereta priority adalah kursinya yang bisa recline hingga hampir flat dan desain interiornya yang individual seperti kelas bisnis di pesawat sesuai dengan apa yang saya lihat sebelumnya di tv tapi ternyata salah besar hahaha. kereta api kelas priority levelnya berada diatas kelas eksekutif dan dibawah kelas luxury. dan kereta mewah yg pernah saya lihat di tv adalah kereta api kelas luxury. sekarang saya telah berada di kereta priority jadi cuss kita bahas priority. semoga diberikan kesempatan oleh Allah bisa naik luxury jadi bisa review yg luxury hihihii.
jadwal kereta api priority tidak selalu ada. info dari call center kai, kereta priority tergantung permintaan, demikian juga dengan kereta luxury. kereta priority dulu disebut kereta wisata dan untuk menggunakannya kita harus membayar harga 1 gerbong. sekarang kereta wisata ini sudah bisa dinikmati oleh umum dan kita bisa membayar per kursi.
tiba di stasiun gambir saya dan rombongan langsung naik ke jalur 3 dimana kereta gajayana (gerbong priority dirangkaikan ke kereta gajayana) telah menunggu. dari sekian banyak gerbong hanya gerbong priority yang disambut oleh pramugari (saya tidak tahu istilah pelayan dalam perkeretaan jadi saya menyebutnya pramugari seperti di pesawat hehe). begitu masuk kedalam kereta, terasa beda sekali auranya dengan kereta eksekutif yg biasa kami naiki.
seluruh dinding gerbong dilapisi kayu. lantai full karpet. kursi empuk berlapis kulit. ruang antara kursi depan dan kursi belakang cukup lapang meski kursi depan disenderkan kebelakang. senderan kursi seperti di kereta eksekutif yang hanya bisa menyender sedikit dan tidak flat hingga 170 derajat seperti kursi di kereta luxury. perlengkapan tidur seperti bantal dan selimut tersedia di tiap kursi.
tirai jendela yang menggunakan roller blind menambah kemewahan namun tirai ini mempunyai kekurangan dibandingkan tirai dari bahan kain yang biasa dipakai di kelas eksekutif. jika kereta berguncang keras, bagian bawah tirai jendela akan bergerak membentur panel kayu sehingga mengeluarkan bunyi dan bunyi ini cukup mengganggu saat kereta sering berguncang keras. setelah kereta melewati cirebon, saya perhatikan seluruh tirai jendela tidak ada yang turun menutupi jendela kecuali tirai jendela yg berada didepan didekat tv besar. tampaknya tidak hanya saya yang merasa terganggu oleh suara benturan tersebut.
didalam gerbong priority ada 2 kru yg bertugas yg salah satunya disebut kapten. saat kereta mulai berjalan sang kapten memperkenalkan diri dan menyebutkan fasilitas-fasilitas yg tersedia didalam gerbong. beberapa kali berpapasan mereka selalu memberi senyum ramah dan gerak tubuh siap membantu.
suguhan entertainment di kelas priority jauh lebih baik dari kelas eksekutif. tiap kursi diberikan mini tivi sendiri-sendiri dengan fasilitas audio video on demand seperti di pesawat. ada 21 pilihan film yang 90 persennya merupakan film keluarga. selain itu ada juga beberapa pilihan musik untuk didengarkan. sayang hal ini tidak diimbangi dengan aksesorisnya yang berupa headphone. hanya tersedia 5 headphone untuk 1 gerbong priority padahal dalam gerbong tersebut ada 30 seat. juga tidak ada subtitle dalam film (saya hanya sempat mengecek 3 film) padahal saya sudah menekan tombol enable subtitle.
Didalam gerbong priority terdapat mini bar yang menyediakan minuman gratis seperti kopi, teh, dan aqua. Kebetulan kursi saya berada dibagian belakang dekat mini bar dan baby A sering jalan-jalan didalam gerbong alhasil beberapa kali saya melewati mini bar dan saya tidak melihat penumpang lain yang menggunakan mini bar ini kecuali kami. Agak malaman, mini bar penuh dengan petugas KAI yang menikmati fasilitas ini.
kamar mandi berada dibelakang setelah minibar dan dipisahkan oleh pintu kaca. saat masuk ke kamar mandi, saya terkejut sekali dengan desain kamar mandinya yg luas dan tidak mencerminkan kamar mandi kereta. bahkan kamar mandi kelas bisnis di pesawat pun kalah luas dan mewahnya hahaha. peralatan mandi yg disediakan adalah sabun pencuci tangan, pengering tangan, dan toilet seat cover.
harga tiket kereta priority sudah termasuk makan malam dan sarapan. kami mendapatkan nasi, tumisan jagung muda, dan semur daging dg rasa versi jepang serta makanan manis sebagai penutup. satu hal yg saya sukai adalah KAI tidak pelit memberikan tissue basah karena sangat bermanfaat. meski kecil tapi isi 1 pak tissue basah ini ada 10 buah. untuk sarapan kami tidak sempat mencobanya karena selain sudah tiba di stasiun tujuan saat itu baru pukul 4 pagi. terlalu dini untuk sarapan.
saya tidak terlalu suka naik kereta karena perjalanannya yang memakan waktu lama namun pengalaman naik kereta priority cukup memuaskan bagi saya. selain servisnya yang oke, getaran didalam kereta pun tidak terlalu terasa. kereta priority bisa menjadi alternatif jika tidak mendapatkan tiket pesawat. namun untuk perjalanan mudik saya akan tetap memilih pesawat yg harga kelas ekonominya jauh lebih murah dan hanya memakan waktu perjalanan beberapa jam saja daripada kereta priority 🙂
*foto judul : www.detik.com