Dahulu hanya ada 1 pilihan hotel yang bagus di Madiun, tapi sekarang ada beberapa pilihan. Salah satunya Aston. Hotel bintang 4 ini dibuka pertama kali tahun 2013. Meski begitu, peminatnya cukup banyak terutama saat libur Lebaran.
Saya sudah menginap di hotel ini sejak tahun pertama mereka buka. Awalnya memang masih banyak kekurangan seperti kehabisan extra bed dan kekurangan key card. Namun terakhir kali saya menginap di hotel ini (14-19 Juli 2015), Aston tampak lebih siap menghadapi tamu-tamunya.ย
Aston Madiun mempunyai 4 tipe kamar yaitu Superior, Deluxe, Premier, dan Junior Suite. Diantara keempat kamar tersebut saya lebih sering memesan Premier. Ukuran kamar Premier cukup besar (40m2) sehingga bisa menambah 2 ekstra bed. Agak surprise juga saya karena biasanya hotel-hotel lain hanya membolehkan maksimal 1 ekstra bed dalam kamar. Sayang pertanyaan iseng tentang ekstra bed ini saya ajukan ke resepsionis via telp di 2 hari terakhir saya menginap jadi saat ingin memesan ekstra bednya sudah habis.
Kamar mandi Premier menyediakan standing shower dan bath tub. Bath tub ini cukup penting bagi saya. Dengan adanya bath tub anak-anak lebih mudah dibujuk untuk mandi dan saya juga tidak perlu membawa flexibath. Ruang shower dan bathtub bersebelahan tanpa ada penyekat. Hal ini memudahkan saya untuk membilas anak-anak setelah selesai berendam di bath tub. Selain itu cipratan air tetap berada di area basah. Washtafel dan toilet tetap kering.
Satu-satunya yang tidak saya sukai adalah lemari pakaiannya. Desainnya tampak kecil dan sempit karena model lemarinya dibuat berhadapan dengan kaca full body dibagian tengah. Saya yang menginap 5-7 hari bersama 4 anggota keluarga lainnya merasa lemari tersebut tidak cukup untuk memuat barang-barang kami dari koper. Jadi sebagian barang tetap berada didalam koper ๐
Hotel Aston Madiun ini mempunyai 14 lantai. Hal ini menyebabkan pemandangan dari jendela kamar yang kami dapatkan pun selalu cantik baik siang maupun malam karena hotel Aston merupakan gedung tertinggi diantara bangunan lain disekitarnya yang merupakan rumah-rumah penduduk. Kamar terakhir yang kami tempati berada di lantai 12. Dari jendela kamar kami bisa melihat rumah-rumah penduduk sekitar dan gunung Kelud saat pagi hingga siang hari. Malam harinya pemandangan dari jendela kamar juga tidak kalah menarik. Lampu-lampu kota bersinar dibawah sementara langit kadang juga penuh cahaya oleh kembang api. Jika menginap saat Lebaran, anda akan sering mendengar dan melihat kembang api. Saya rasa hal yang sama juga terjadi saat pergantiaan tahun Masehi.
Saya sempat merasakan sahur saat menginap di Aston. Pilihan makanannya cukup banyak meskipun tidak sebanyak varian makanan saat sarapan. Sayang saya lupa memoto menu sahurnya. Tapi saya sudah cukup persiapan untuk keesokkan harinya membawa camera untuk memotret menu sarapan pagi ๐
Aston menyediakan 3 lift untuk menghubungkan lantai-lantainya. Penggunaan lift pun cukup private karena lift hanya bisa bergerak jika menggunakan key card yang juga merupakan kunci kamar. Jadi yang bukan tamu yang menginap di Aston tidak bisa mengakses lift. Ketiga lift ini ukurannya kecil dan hanya mampu menampung maksimal 10 orang. Lift ini diisi 6 orang dewasa dan 2 anak-anak saja sudah cukup sesak. Meski begitu saya tidak pernah menunggu lama saat ingin menggunakan lift dan ketiga lift tersebut selalu berfungsi.
Fasilitas yang disediakan Aston antara lain kolam renang, fitness, dan spa yang berada di satu lantai yaitu lantai 6. Kolam renangnya tidak begitu besar dan alat fitnessnya cukup lah untuk membuat badan tetap rutin berolah raga. Kalau saya sih lari diatas treadmill juga sudah cukup hehehe.
Kesimpulannya, hotel Aston Madiun cukup memenuhi kebutuhan saya selama berada di Madiun sebagai tempat istirahat. Saya senang ada hotel bintang 4 seperti Aston di Madiun yang termasuk kota kecil. Hal ini menunjukkan perkembangan pariwisata dan perekonomian di kota Madiun khususnya semakin meningkat.
*) Sumber Foto : www.m.aston-international.com