Pertengahan Agustus 2015, saya dan suami mendadak harus ke Solo dan Jogja karena ibu menjalani operasi di Solo dan suami ada acara pertemuan motor Harley seluruh Indonesia di Jogja. Saat itu tanggal 17 Agustus jatuh pada hari senin sehingga terjadi long weekend akibatnya jika tidak pesan jauh-jauh hari bisa-bisa tidak dapat kamar hotel (baca : hotelnya yang nyaman dan sesuai kebutuhan saya dan suami?). Benar saja, seminggu sebelumnya saya mencoba memesan, hampir semua hotel yang saya telpon langsung bilang full booked untuk tanggal yang saya inginkan. Mulai dari yang murah seperti The Victoria hingga yang mahal seperti Tentrem. Jalan lain harus pesan via pihak ketiga seperti booking.com atau agoda.com dan beberapa hotel pilihan saya masih tersedia dengan pilihan yang terbatas. Namun saya ragu karena kurs USD sedang gila ($1 = Rp.13.888,- ?). Langsung deh pucing pala bebi hehehe… Kemudian keponakan mengusulkan untuk menginap di hotel Eastparc. Alhamdulillah masih tersedia kamar saat saya booking via website mereka, padahal sebelumnya saat saya telpon langsung ke bagian reservasi diinfokan hotel sudah full booked hehee.
Sebelum memesan seperti biasa saya survey dulu dong. Baca sejarahnya (hotel tua atau baru), lihat foto-foto kamarnya, cek fasilitas yang ada, dan yang terpenting baca review orang-orang yang pernah menginap di tripadvisor ? Hasil survey, hotel Eastparc tergolong baru. Dibuka Oktober 2013 yang berarti tidak akan ada banyak masalah yang timbul dibandingkan hotel tua. Setelah lihat foto-foto kamar dan fasilitas yang tersedia di website hotel semua kebutuhan saya terpenuhi. Terakhir, saya baca review di Tripadvisor dan rating untuk hotel ini cukup tinggi. Hal ini semakin membuat saya penasaran untuk mencoba menginap disana. Saya pun langsung memesan kamar Premiere untuk 2 malam melalui website Eastparc.
Tanggal 15 Agustus pukul 3 sore saya bersama suami diantar keponakan tiba di Jogja. Kami langsung menuju hotel Eastparc yang letaknya tak jauh dari bandara Adi Sucipto. Lokasi Eastparc tidak berada dijalan utama namun saya menyukainya yang berarti hotel ini cukup tenang dan jauh dari kebisingan jalan raya. Tampak depan atau bagian halaman hotel tampak minimalis dan tidak tampak istimewa, menurut saya, untuk hotel sekelas bintang 5. Namun saat masuk ke lobby, ambience hotel berbintang mulai terasa. Proses check in cukup cepat. Saking cepatnya saya tidak mendapatkan welcome drink ? Saya juga tidak perlu open credit card. Mungkin credit card saya sudah tercatat saat saya memesan dari website dan membayar lunas. Oya, jika anda memesan kamar via website eastparc anda akan mendapakan free compliment berupa 1 buah mug yang langsung tersedia di kamar anda.
Seperti hotel-hotel besar lainnya, Eastparc mengutamakan privacy para tamunya. Pengunjung selain tamu yang menginap hanya bisa sampai di lobby. Untuk masuk ke area kamar dan fasilitas-fasilitas yang telah disediakan harus menggunakan kunci kamar. Biasanya filter tamu menggunakan lift yang hanya bisa diakses dengan kunci kamar tapi di Eastparc filter tamu dimulai bukan dari lift melainkan dari pintu pemisah antara lobby dengan area fasilitas tamu.
Saya mendapat kamar di lantai 5. Kamar saya memiliki teras lengkap dengan meja dan kursi duduk. Cocok bagi perokok dan suka duduk santai sambil menikmati secangkir kopi atau teh yang disediakan gratis di kamar. View depan teras adalah jendela dan view kebawah (jika berdiri dipinggir pagar) adalah kolam renang. Kedua view ini membuat saya serasa berada di apartemen.
Desain interior kamar seperti kamar hotel lainnya. Kabinet lemari memanjang dari pintu masuk hingga ke pintu teras. Didalam lemari pakaian tergantung papan setrika dan setrikaannya, jubah mandi, dan juga tersedia brankas.
Didepan lemari adalah pintu kamar mandi. Bagi yang baru pertama kali menginap, seperti saya, mungkin akan mengira pintukamar mandi adalah lemari karena desain pintunya yang mirip seperti lemari. Jika anda menginap bukan dengan pasangan, harap hati-hati saat menggunakan kamar mandi karena pintu kamar mandi ini tidak mempunyai kunci.
Benda favorit saya di kamar ini adalah tempat tidur. Saya suka tempat tidur besar dan ukuran tempat tidur di kamar adalah extra king (200 x 200 cm) seperti ukuran tempat tidur di rumah saya ?
Hotel ini cukup memperhatikan kebutuhan para tamunya. Ada sajadah bagi yang muslim, lampu baca bagi para penggila buku, dan penyumbat telingan sekali pakai bagi yang hobi tidur. Lokasi hotel memang jauh dari kebisingan jalan raya namun karena kolam renang berada disetengah bangunan hotel maka suara-suara yang berasal dari kolam renang cukup mengganggu meski pintu teras telah tertutup rapat.
Ada satu hal yang membuat saya kagum. Eatsparc mempunyai peraturan para housekeepernya tidak diperbolehkan mengenakan alas kaki selama membersihkan kamar. Saya tidak pernah menemukan hal tersebut di hotel-hotel berbintang 5 lainnya baik didalam maupun diluar negeri. Hal ini membuat saya merasa lebih nyaman berada di Eastparc karena mereka sangat memperhatikan kebersihan. Sayang, karena saat itu saya sedang terburu-buru jadi tidak sempat memotret sebagai bukti 😛
Waktu sarapan sama seperti hotel pada umumnya yaitu pukul 06.00 hingga pukul 10.00. Varian makanan saat sarapan sangat beragam. Ada jamu, gudeg, sushi, salad, aneka mie, aneka olahan telur, aneka roti, dan lain-lain. Minuman juga cukup bervariasi. Ada jamu, teh, kopi, susu, infused water, dan 2 macam jus (terbuat dari buah-buahan segar dan jus kemasan.
Eastparc menyediakan beberapa fasilitas yang bisa dinikmati oleh para tamu yang menginap diantaranya adalah kolam renang dewasa dan kolam renang anak, spa, fitness, dan salon. Semuanya berada di lantai dasar. Area kolam renang dan fitness bersebelahan. Salah satu dinding bangunan fitness terbuat dari kaca sehingga saat treadmill bisa mendapatkan view kolam renang.
Secara keseluruhan saya menyukai hotel ini. Saat ada kesempatan mengunjungi Jogja lagi mungkin saya akan menginap disini. Tapi sepertinya saya harus meminta kamar yang jauh dari kolam renang agar mendapatkan ketenangan 😉